Jelajahi Budaya dan Warisan Desa Sambongrejo
Budaya
Budaya
Suku Samin
Dilansir dari laman rumah Belajar Kemendikbud, sebutan Suku Samin disematkan karena mereka mengikuti dan mempertahankan ajaran
Samin Surosentiko yang muncul pada masa kolonial Belanda di tahun 1890. Samin Surosentiko atau Raden Kohar juga dikenal sebagai
Ratu Adil Heru Cakra dengan gelar Prabu Panembahan Suryangalam yang lahir pada tahun 1859 di Desa Ploso Kediran,
Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora.
Kesenian Drumblek
Drumblek merupakan salah satu kesenian yang dibuat oleh warga kampung Samin untuk menyambut tamu yang berkunjung ke desa kami. Kesenian ini menggambarkan kegembiraan warga desa yang menyambut tamu yang datang. Dengan memanfaatkan barang barang bekas untuk menghasilkan suara Musik yang indah. Para pasukan drumblek ini memainkan lagu lagu tradisional seperti gundul-gundul pacul dan lainnya untuk menyambut tamu datang
Kesenian Klothek Lesung
Klothek lesung merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di desa wisata Sambongrejo. Lesung yg digunakan para ibu-ibu warga kampung Samin ini dahulunya digunakan sebagai alat penumbuk padi. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi alat ini sudah tidak digunakan lagi dan warga kampung Samin ini memanfaatkannya sebagai alat musik kesenian yang di sebut klothek lesung. Dari kesenian ini para pemain menampilkan lagu-lagu tradisional seperti lumbung deso, prahu layar, modernisasi desa, dan masih banyak lagi. Dan tentunya wisatawan akan diajak untuk bermain kesenian tradisional ini.